Berkunjung ke Makam Raja Pertama Bolaang Mongondow di Kotamobagu
BERKUNJUNG ke Kotamobagu, sempatkan waktu Anda mendatangi makam raja pertama Kerajaan Bolaang Mongondow di Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Timur. Tempatnya mudah ditemukan, berada tepat di depan Jalan Raya Kelurahan Matali mengarah ke Kelurahan Pobundayan, tak jauh dari Masjid DC Manoppo.
Selain makam Paduka Raja Datu Cornelis Manoppo, di sana juga tampak beberapa makam, di antaranya anak, cucu, menantu, sampai kerabat terdekat raja. Makam ayahanda DC Manoppo yaitu Aboe Dangoe Manoppo pun ada di sana sejak 1867 yang sekaligus menjadi makam pertama yang berada di kompleks itu.
DC Manoppo merupakan raja pertama yang memerintah kerajaan Bolaang Mongondow sejak 3 Oktober 1905 sampai ia wafat pada 12 Februari 1927. Peninggalan DC Manoppo yang sampai saat ini masih dilestarikan di Bolaang Mongondow raya (BMR), termasuk Kota Kotamobagu, yakni tata letak lapangan. Beliau yang mengusulkan perencanaan tata letak lapangan.
"Coba perhatikan lapangan yang ada di desa dan kelurahan, pasti di sana juga ada ada masjid dan kantor desa kelurahan. Paduka Raja Datu Cornelis Manoppo yang mengatur itu. Dulu hanya ada 27 desa berarti ada 27 lapangan," ujar Abdullah Mokoginta, satu generasi dari Raja Manoppo.
DC Manoppo juga mengajarkan kepada masyarakat bagaimana tata cara bercocok tanam dan mengatur rumah agar berhadapan dengan jalan. "Waktu tahun 1900 petani itu sembarang membuat rumah, tidak teratur tata letaknya. Ketika Raja DC Manoppo memimpin maka teraturlah rumah penduduk seperti sekarang ini berhadapan ke jalan raya," ujarnya.
Di kompleks makam yang berukuran 7x10 meter ini juga ada beberapa makam orang yang berperan penting dalam pemerintahan Bolaang Mongondow. Anggota DPR RI pada 1950 yang pertama mewakili BMR yakni Anton C Manoppo. Ia adalah anak tertua Kartini Manoppo, satu di antara istri Presiden Soekarno.
"Ketika Bolmong menjadi daerah kabupaten dan tidak lagi ada sistem kerajaan, beliau menjadi penjabat bupati pertama Bolmong. Abo' Anton C Manoppo lahir pada 23 November 1906 di Kotamobagu dan wafat pada 17 Desember 1982 di Jakarta. Beliau merupakan anak dari Raja DC Manoppo," kata Abdullah.
Ada juga makam Hj Bua' Emmy Kalsum Gerung Waworuntu, satu di antara pendiri Universitas Dumoga Kotamobagu.
"Dulu itu dinamakan UDK karena di sana ada flora dan fauna yang langka. Namanya dulu Universitas Dumoga Bone. Beliau merupakan besan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Fuad Hasan waktu itu. Anak laki-lakinya menikah dengan anak perempuan Pak Fuad Hasan," ujarnya.
Ada juga makam dua anak dari DC Manoppo yang meninggal karena sakit di usia muda sekitar di bawah 10 tahun.
Di sekitar situ juga ada makam kerabat, seperti Almarhum Djogoegoe Abo Pusung Abraham Sugeha, kakek dari mantan Bupati Bolmong Marlina Moha Siahaan. Juga ada makam AH Gobel, anak Raja Bolaang Uki yang merupakan kerabat dekat Raja DC Manoppo.
Makam Raja DC Manoppo seringkali dikunjungi masyarakat BMR.
"Biasanya ramai nanti menjelang bulan suci Ramadan. Mereka yang merupakan keturunan Raja DC Manoppo datang melakukan ziarah, tak hanya dari sekitar BMR, dari Jakarta juga datang ke Kotamobagu menyempatkan berziarah," ujar Abdullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar